Pigmen warna kulit seseorang
sudah ditentukan atau diciptakan sedemikian sempurna oleh yang maha kuasa.
Kenapa kita yang tinggal di Indonesia dengan iklim tropis, yang hanya mengalami
dua musim sebagian besar memiliki pigmen kulit berwarna coklat atau sawo
matang. Sedangkan mereka yang tinggal di korea, cina ,jepang dengan 4 musim
memiliki pigmen warna kulit putih. Atau kenapa ada juga manusia – manusia yang
diciptakan dengan pigmen warna kulit yang sangat gelap atau hitam. Tentu semua
ada maksud dari tujuan penciptaan tersebut.
Namun tak sedikit yang
beranggapan bahwa mereka yang berkulit
putih itu nampak lebih cantik dibanding mereka yang berkulit gelap. Kulit putih itu katanya lebih
mudah menyesuaikan berbagai macam pilihan warna pakaian. Kulit putih itu kelihatan lebih bersih dan
sebagainya. Tak heran paradigma itu mengimbas para penduduk di negeri tercinta
ini terutama kaum hawa, untuk memiliki kulit terutama wajah agar lebih putih.
Bisa dilihat dari maraknya iklan
berbagai produk kosmetik dengan
menonjolkan kemampuannya untuk merubah kulit menjadi lebih putih dalam sekian
hari. Atau tagline dengan mengangkat
putih seperti gadis korea. Pusat – pusat perawatanpun menjamur dan diserbu oleh
mereka yang ingin perpenampilan lebih putih.
Sebenarnya apa yang membedakan
seseorang bisa memiliki berbagai macam warna kulit? Warna kulit di dalam tubuh
kita ini ditentukan oleh sebuah sel berfungsi mengontrol pigmen warna. Sel
tersebut terkenal dengan sel melanocyte yang akan menghasilkan melanin ,
terdapat pada kulit dilapisan epidermis. Jumlah pigmen melanin ini bervariasi
tergantung dengan usia, bagian tubuh, Ras individu dan lingkungan. Mereka yang
pigmen melaninnya lebih banyak akan memiliki warna kulit lebih gelap. Selain itu pewarnaan pada kulit juga
tergantung pada warna sel darah merah pada pembuluh darah dan tebal tipisnya
lapisan terluar kulit dan lapisan lemak di bawah kulit.
Terbentuknya melanin ini
dipengaruhi oleh enzym tyrosinase. Sinar matahari juga mempengaruhi dengan
menggelapkan warna pigmen selama masih berada dalam sel melanosit dan
merangsang percepatan untuk segera dilempar ke sel keratinosit di epidermis.
Selain itu, sinar matahari dengan
panjang gel: 290- 320mm ini akan mempercepat proses pembentukan melanin
sehingga jumlah pigmen semakin bertambah.
Melanin ini diciptakan oleh Allah
bukan tanpa maksud. Melanin melindungi DNA dari radiasi sinar UV matahari. Hal
ini menerangkan orang – orang dengan kulit lebih terang memiliki kejadian lebih
tinggi mengalami kanker kulit daripada mereka yang memiliki kulit lebih gelap.
Kita bisa saja mencerahkan kulit
atau menghambat si melanin ini dengan cara yang aman dan natural sesuai dengan
sifat dan nutrisi yang diperlukan , tanpa harus menekan berlebihan si melanin
ini . Biarkan dia tetap berfungsi dengan tugasnya, karena dia akan melindungi
kita dari paparan matahari yang merusak.
Jika kita menggunakan kosmetika
yang ramah utntuk dia , melanin ini akan menjalankan funsinya dengan baik.
Sehingga kulitpun akan berwarna sebagai warna aslinya, namun memancarkan
kesegaran. Bukan putih namun tampak pasi dan kelesuan.
Kecantikan Hakiki
Warna putih, coklat, hitam adalah
anugerah. Putih tak selalu identik dengan cantik. Warna alami namun bersih dan
nampak segar, itulah yang justru memancarkan kecantikan yang sesungguhnya. Buat
apa anda ingin cantik putih jika akhirnya sakit. Bukankah akan lebih baik jika
putih bersih secara alami tapi Anda jauh lebih sehat.
Kecantikan kulit ditentukan
tingkat kesehatan kulit tsb . Kulit sehat akan memncarkan kecantikan
sesungguhnya . Allah sudah memberikan
anugerah yang indah pada setiap manusia dari berbagai suku dan warna kulit .
Kulit akan cantik secara hakiki jika kulit tersebut terpenuhi nutrisinya . Merubah warna kulit
akan mengakibatkan dampak negatif, antara lain sensitif, kulit terbakar, kulit
tipis dan resiko kanker .
penulis dr.dyah Andari
