Jumat, 09 September 2016

Bagaimana Kecantikan yang Hakiki itu ?


Pigmen warna kulit seseorang sudah ditentukan atau diciptakan sedemikian sempurna oleh yang maha kuasa. Kenapa kita yang tinggal di Indonesia dengan iklim tropis, yang hanya mengalami dua musim sebagian besar memiliki pigmen kulit berwarna coklat atau sawo matang. Sedangkan mereka yang tinggal di korea, cina ,jepang dengan 4 musim memiliki pigmen warna kulit putih. Atau kenapa ada juga manusia – manusia yang diciptakan dengan pigmen warna kulit yang sangat gelap atau hitam. Tentu semua ada maksud dari tujuan penciptaan tersebut.

Namun tak sedikit yang beranggapan  bahwa mereka yang berkulit putih itu nampak lebih cantik dibanding mereka yang  berkulit gelap. Kulit putih itu katanya lebih mudah menyesuaikan berbagai macam pilihan warna pakaian.  Kulit putih itu kelihatan lebih bersih dan sebagainya. Tak heran paradigma itu mengimbas para penduduk di negeri tercinta ini terutama kaum hawa, untuk memiliki kulit terutama wajah agar lebih putih.

Bisa dilihat dari maraknya iklan berbagai produk kosmetik   dengan menonjolkan kemampuannya untuk merubah kulit menjadi lebih putih dalam sekian hari. Atau tagline  dengan mengangkat putih seperti gadis korea. Pusat – pusat perawatanpun menjamur dan diserbu oleh mereka yang ingin perpenampilan lebih putih.

Sebenarnya apa yang membedakan seseorang bisa memiliki berbagai macam warna kulit? Warna kulit di dalam tubuh kita ini ditentukan oleh sebuah sel berfungsi mengontrol pigmen warna. Sel tersebut terkenal dengan sel melanocyte yang akan menghasilkan melanin , terdapat pada kulit dilapisan epidermis. Jumlah pigmen melanin ini bervariasi tergantung dengan usia, bagian tubuh, Ras individu dan lingkungan. Mereka yang pigmen melaninnya lebih banyak akan memiliki warna kulit lebih gelap.  Selain itu pewarnaan pada kulit juga tergantung pada warna sel darah merah pada pembuluh darah dan tebal tipisnya lapisan terluar kulit dan lapisan lemak di bawah kulit.

Terbentuknya melanin ini dipengaruhi oleh enzym tyrosinase. Sinar matahari juga mempengaruhi dengan menggelapkan warna pigmen selama masih berada dalam sel melanosit dan merangsang percepatan untuk segera dilempar ke sel keratinosit di epidermis. Selain itu, sinar matahari dengan   panjang gel: 290- 320mm ini akan mempercepat proses pembentukan melanin sehingga jumlah pigmen semakin bertambah.

Melanin ini diciptakan oleh Allah bukan tanpa maksud. Melanin melindungi DNA dari radiasi sinar UV matahari. Hal ini menerangkan orang – orang dengan kulit lebih terang memiliki kejadian lebih tinggi mengalami kanker kulit daripada mereka yang memiliki kulit lebih gelap.

Kita bisa saja mencerahkan kulit atau menghambat si melanin ini dengan cara yang aman dan natural sesuai dengan sifat dan nutrisi yang diperlukan , tanpa harus menekan berlebihan si melanin ini . Biarkan dia tetap berfungsi dengan tugasnya, karena dia akan melindungi kita dari paparan matahari yang merusak.

Jika kita menggunakan kosmetika yang ramah utntuk dia , melanin ini akan menjalankan funsinya dengan baik. Sehingga kulitpun akan berwarna sebagai warna aslinya, namun memancarkan kesegaran. Bukan putih namun tampak pasi dan kelesuan.

Kecantikan Hakiki

Warna putih, coklat, hitam adalah anugerah. Putih tak selalu identik dengan cantik. Warna alami namun bersih dan nampak segar, itulah yang justru memancarkan kecantikan yang sesungguhnya. Buat apa anda ingin cantik putih jika akhirnya sakit. Bukankah akan lebih baik jika putih bersih secara alami tapi Anda jauh lebih sehat.

Kecantikan kulit ditentukan tingkat kesehatan kulit tsb . Kulit sehat akan memncarkan kecantikan sesungguhnya . Allah  sudah memberikan anugerah yang indah pada setiap manusia dari berbagai suku dan warna kulit . Kulit akan cantik secara hakiki jika kulit tersebut  terpenuhi nutrisinya . Merubah warna kulit akan mengakibatkan dampak negatif, antara lain sensitif, kulit terbakar, kulit tipis dan resiko kanker .


penulis dr.dyah Andari
Share: