Serum ada dalam daftar kosmetik
Anda? Benarkah serum mampu menutrisi dan
menjaga kesehatan kulit kita? Apa
sebenarnya serum itu?
Salah satu produk perawatan kulit
( skin care ) yang cukup terkenal adalah serum. Serum adalah satu produk kosmetik dengan
sediaan cair yang di dalamnya
dimasukkan zat aktif sesuai tujuan pembuatan. Sediaan serum bertujuan
membawa zat aktif tersebut ke dalam sel.
Kemudian dalam sediaan serum ditambahkan zat pembawa yang merupakan zat
kimia kosmetik seperti DEA (diethanolamine) dan lain – lain yang bersifat cair,
pengental, parfum dan pengawet.
Setelah terbentuk cairan serum
kemudian ditambahkan zat aktif. Zat
aktif tersebut beraneka macam mulai pemutih kimia ( HQ, arbutin, tretionoin,
dll), vitamin C, Vitamin E ataupun bahan herbal.
Dimana letak permaslahannya ?
Meskipun serum diberikan zat aktif
dari bahan herbal, komposisi serum dipasaran saat ini tetap tidak bisa meninggalkan bahan kimia kosmetik. Bahkan bahan kimia kosmetik itu sudah lumrah
, legal bahkan diharuskan. Disisi lain
meski bahan tersebut telah dilegalkan , dalam jangka panjang akan mempunyai
efek samping yang kurang baik.
Beberapa fakta bisa kita
temukan. Berapa banyak wanita yang
kulitnya menjadi lebih sensitif setelah sekian tahun memakai produk kosmetik
kimia yang kerjanya pengelupasan sel dan pemutihan. Dan berapa banyak wanita
sekarang yang kena penyakit gangguan
hormon dan kelainan jaringan. Meski dilegalkan namun dipakai setiap hari dan
sekian tahun , akhirnya berdampak terhadap kesehatan. Ingat selalu diawali
sedikit demi sedikit lama – lama menjadi bukit.
Lalu apakah serum tidak bermanfaat sama
sekali ?
Kita ingat kembali 3 konsep kulit
•
Epidermis adalah sel yang dibuat oleh lapisan dermis yang berubah
menjadi keratin
•
Pembuatan sel ada dalam dermis
•
Bahan baku pembuatan sel kulit adalah collagen dengan katalisnya
Oleh karena itu cara yang paling
baik dan pasti untuk pengisian pori adalah regenerasi sel dari dalam. Serum
bisa membantu , namun kebanyakan mereka hanya bersifat astringent atau
mengecilkan pori sehingga seolah merasa bahwa porinya terisi. Apalagi jika
komposisinya hanya mengandung vitamin C dan astringent saja tanpa collagen.
Tentu saja pembuatan sel – sel baru tidak akan berlangsung. Toh, jika serum
tersebut mengandung collagen satu pertanyaan lagi yang mesti di kritisi ,
collagennya berasal dari mana , babi, sapi atau ikan. Karena 80 % produksi
collagen didunia berasal dari babi.
